Friday, March 29, 2019

IF YOU CAN TALK,YOU CAN WRITE


Pada suatu hari, ada tiga wanita cantik yang baru lulus dari kuliah kedokteran. Mereka bertiga bersahabat dan pada saat mereka hendak berpisah karena akan pulang ke kampungnya masing-masing, mereka membuat kompetisi positif. Kompetisinya adalah,

ketika 20 tahun lagi mereka bertemu kembali di reuni, siapa yang menangani pasien yang paling banyak akan menjadi pemenang. Setelah mengikrarkan janji tersebut dan berpelukan, mereka pun pulang ke daerahnya masing-masing.


Dua puluh tahun pun berlalu, mereka bertemu dan menceritakan kisahnya masing-masing. Dokter cantik pertama yaitu dokter Hijri, memutuskan untuk membuka praktik kedokteran di desa tempat kelahirannya. Berkat kecantikan dan pelayanan dokter Hijri yang sangat baik, banyak orang yang datang untuk berobat ke tempat dokter Hijri. Pada akhirnya setelah dua puluh tahun, beliau telah melayani 100.000 orang pasien.

Lalu kisah ke dua datang dari si dokter cantik Nova yang sangat menyukai tantangan, dimana ada bencana disitulah dokter Nova berada untuk membantu dan menerapkan ilmu yang telah beliau miliki. Tanpa terasa setelah dua puluh tahun, tertulis 150.000 pasien lah yang telah beliau bantu tangani.

Mendengar kedua kisah temannya tersebut, dokter Melafi hanya tersenyum dan bercerita bahwa dirinya hanya menangani dua pasien selama dua puluh tahun. Ternyata setelah ia kembali ke kampung halaman setelah kelulusan, Melafi mendapati ayahnya terkena sakit keras. Ia pun membantu proses penyembuhan ayahnya dengan penuh kesabaran dan setelah ayahnya sembuh, kini yang terbaring sakit adalah suaminya sendiri. Dua puluh tahun sudah pun berlalu dan tidak ada waktu lagi untuk Melafi agar bisa ikut bersaing diantara kedua temannya tersebut. 

Tetapi Melafi memiliki rahasia kecil, dia selalu menulis setiap hari tentang ilmu apa saja yang ia dapatkan ketika merawat ayah dan suaminya. Ia menulis bagaimana cara merawat orang sakit, makanan apa yang tepat, tindakan apa saja yang harus dilakukan, dan segala hal yang bermanfaat bagi dunia kedokteran. Temannya yang bekerja di penerbitan besar pun menawarkan agar tulisan Melafi dicetak dalam bentuk buku. Tidak disangka-sangka buku tulisan Melafi banyak terjual dan dicetak dalam jutaan kopi. Bukunya pun diterjemahkan dalam berbagai bahasa karena digunakan sebagai pedoman kedokteran berbagai negara di dunia.

Jadi dari cerita tersebut, siapa ya dokter cantik yang memenangkan kompetisi? :))


Mmmm… Kira-kira di sini ada yang merasa anak raja atau anak seorang ulama besar? Jika tidak ada, sesuai dengan yang sudah Al-Ghazali ucapkan, “Jika kamu bukan anak raja atau anak ulama besar, maka menulislah.”

Jadi si kamu dan si saya harus mulai menulis ya! x)

Mungkin semua masih ingat tentang gagahnya cerita perang badar, dimana terdapat 300an pejuang muslim dengan membawa kuda dan onta yang jumlahnya tidak mencukupi untuk ditunggangi seluruh pasukan, tetapi dengan tangguhnya berani melawan 1000 kafir Quraisy dengan baju besi ratusan kuda dan onta beserta persenjataan yang lengkap. Dengan kekuasaan Allah, walaupun dengan anggota dan persenjataan yang minim, perang badar dimenangkan oleh pejuang muslim :). 

Ada yang unik dibalik cerita perang badar, alih-alih pada saat itu seorang tawanan perang lebih masuk akal apabila menebus dirinya dengan ribuan dirham, Rasulullah menghendaki cara penebusan yang lain. Rasulullah meminta agar tawanan mengajarkan membaca dan menulis pada sepuluh orang umat muslim, begitulah cara Muhammad SAW 14 abad yang lalu dalam upaya untuk mencerdaskan umatnya. 

e.m.p.a.t.b.e.l.a.s. a.b.a.d. y.a.n.g. l.a.l.u. p.e.m.i.r.s.a.h.

Jadi masih menolak untuk membaca dan menulis? :))


Audzubillahiminasyaitonirojim
Bismillahirrahmanirrahim
Tertulis di surat cinta dari Allah untuk kekasihnya. :)
Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis. (Al Qamar:53


Nukilan ini saya ambil dari novel yang sangat menginspirasi, Negeri 5 Menara. Di buku tersebut tertulis, “Betapa hebatnya sebuah tulisan. Kekal, melewati batas umur, zaman, bahkan geografis. Melalui tulisan dan huruflah manusia belajar dan menitipkan ilmu kepada manusia lain.”

Teringat buku yang ditulis oleh kakek saya sendiri, beliau menceritakan kisahnya ketika remaja pada saat berperang melawan tentara Jepang. Saya mampu menangkap berbagai emosinya yang tertulis, kemarahan, ketakutan, kecintaannya terhadap ibunya, dan banyak cerita lain yang menghangatkan hati. Walaupun kakek saya sudah berpulang, beliau masih hidup dan kekal di hati saya hanya dengan saya membaca tulisannya yang beliau buat dulu :)

Nah! Putuskan dari sekarang untuk menuliskan ceritamu. Apakah cerita mengenai ilmu yang kamu dapatkan di bangku kuliah yang tidak semua orang bisa merasakannya, cerita tentang hobimu, cerita tentang anak tetanggamu yang penuh dengan pertanyaan, atau apapun! ;) Jangan takut dengan kemampuanmu, if you can talk, you can write! :) Mungkin tulisanmu hari ini tidak kau mengerti apa maksudnya, tetapi kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya.

Setelah memutuskan untuk membuat tema tulisan, buatlah target berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tulisan tersebut.

Jadi berapa lama waktu yang sudah kamu targetkan? Satu tahun? Atau bahkan empat tahun?

Ketahuilah bahwa jika kamu memendam ilmu yang telah kamu miliki, maka semakin lama juga ilmu tersebut dapat diterima oleh orang lain. Semakin banyak orang yang miskin ilmu dan semakin tamaklah dirimu karena menyimpan ilmu sendirian.


Terinspirasi dari kalimat yang diucapkan oleh bapak Jusuf Kalla, pelaku kreatif wahyu aditya membuat gambar ini. Kalimatnya berisi,“Bacalah! Maka kamu akan mengenal dunia. Menulislah! Maka dunia akan mengenal kamu.” :))


Last but not least, selamat menulis! \(^__^)/

sumber : https://windamaki.wordpress.com/2014/08/05/if-you-can-talk-you-can-write/

No comments:

Post a Comment